
Waktu terus berkembang, demikian pula dengan kebiasaan dan keterampilan yang dipandang sebagai hal utama. Jika kita bicara tentang teknologi, tentu saja para pemuda dari generasi milenial hingga Gen Z lah yang lebih unggul.
Namun, terdapat berbagai kemampuan hidup yang diabaikan oleh anak muda masa kini, meskipun dahulu mereka benar-benar dikuasai oleh generasi senior ketika masih remaja.
Berdasarkan laporan dari Geediting pada hari Jumat (4/4), berikut adalah keenam kemampuan hidup yang dahulunya sangat diandalkan namun saat ini semakin jarang dilatih.
1. Membuat dan Melakukan Pengiriman Surat Berbentuk Kertas
Dahulu sebelum adanya DM, surel, ataupun SMS, metode komunikasi jarak jauh hanyalah melalui surat bercetak. Orang-orang generasi senior ketika masih berumur muda biasa mengasah kemampuan mereka dalam merangkai kata-kata dengan penuh kesopanan, mencatatnya pada secaruk kertas, memaparkan detail alamat secara utuh pada amplop tersebut, lalu menuju ke kantor pos untuk pengiriman.
Apa yang membedakannya? Menulis sebuah surat mengharuskan kita untuk fokus dan bersabar. Sedangkan menerima surat dalam bentuk fisik pun memberikan rasa khusus yang sulit dibandingkan dengan pemberitahuansmartphone.
Meskipun generasi milenial dan Gen Z saat ini lebih suka menggunakan emoji untuk mengekspresikan emosi mereka, generasi sebelumnya memiliki cara tersendiri dalam membuat kalimat romantis yang memacu adrenalin—semua tanpa ketergantungan pada fitur auto-koreksi.
2. Memeriksa Peta (dan Ber navigasi Tanpa Sistem Permanen Lokasi)
Pada masa lalu, ketika masih remaja, para anak belajar bagaimana membaca peta secara sungguh-sunguh, termasuk legenda, skala, serta arah anginnya. Mereka mengerti cara merencanakan jalur perjalanan mereka, dan jika sampai tersesat? Sederhana saja—mereka cukup mencari jalan pulang sendiri.
Saat ini? Cobalah lepaskan telepon genggam dari tangan generasi milenial dan Gen Z, maka banyak di antara mereka akan langsung merasa cemas karena tidak memiliki Google Maps.
Sungguh disayangkan, karena dengan kemampuan membaca peta ini, kita pada dasarnya sedang melatih pembuatan peta mental, meningkatkan daya nalar, serta menjadi lebih peka terhadap lingkungan di sekitar kita.
3. Menghafal Nomor Telepon
Pada zaman dulu, orang-orang dewasa pada generasi sebelumnya bisa mengetahui dengan mudah nomor telepon sahabat, kerabat, dan bahkan restoran kesukaan mereka. Tanpa adanya fungsi " Kontak" atau cepatan pemencar panggilan, metode unik tersebut merupakan cara tunggal bagi mereka untuk menjaga komunikasi tetap berjalan.
Bandikan hal tersebut dengan situasi saat ini dimana generasi milenial serta Gen Z terkadang tidak mengetahui nomor telepon mereka sendiri. Meskipun memang lebih efisien, namun artinya kita kehilangan salah satu aspek dari kemampuan hidup yang mendasar yaitu untuk menghafalkan informasi vital tanpa menggunakan peralatan apapun. Jika suatu hari ponsel mati atau lenyapsalah satu fungsi utama adalah mencari kontak Anda akan sangat sulit.
4. Mengecek dan Mengatur Ulang Benda-Benda Di Lingkungan Rumah
Orang-orang berumur lebih senior dulu ketika masih muda sudah biasa menyelesaikan masalah-masalah ringan di rumah sendiri seperti keran yang bocor, kabel putus, hingga peralatan elektronik yang rusak. Mereka memiliki semangat do-it-yourself yang kuat sekali.
Di sisi lain, generasi milenial serta gen Z lebih condong ke arah menukar produk dibandingkan dengan memperbaikinya. Apabila ada sesuatu yang rusak, mereka segera melirik platform e-commerce untuk mencari penggantinya.
Sebenarnya, keterampilan ini tidak hanya membuat irit biaya, tetapi juga menguatkan rasa independen seseorang. Meskipun tutorial YouTube bisa memberikan bantuan, namun pengajaran langsung dari orangtua di rumah memiliki keseruan tersendiri.
5. Memasak Makanan Rumahan
Pada masa kecil dan remaja, banyak anak sudah mahir memasak nasi, menggoreng telur, atau membuat hidangan sederhana. Apalagi jika kedua orangtuanya bekerja atau memiliki kesibukan, maka mereka perlu mandiri dalam hal ini.
Pada masa kini, generasi milenial serta Gen Z memiliki beragam opsi untuk makanan siap saji dan layanan pengiriman yang membuat hampir tidak ada gunanya menggunakan dapur.
Tidak semuanya sih, namun tetap saja ketrampilan dasar memasak ini sangat penting sebagai salah satu keterampilan hidup. Memasak sendiri tak hanya lebih baik untuk kesehatan, melainkan juga membuat Anda menjadi lebih peka terhadap makanan yang dikonsumsi.
6. Ketahanan dan Mengurung Kenikmatan
Streaming langsung, pengiriman satu hari sampai, makanan yang tiba hanya dalam 20 menit—semua ini membesarkan generasi milenial dan Gen Z dengan kebiasaan mendapatkan apa pun secara instant.
Namun, orang-orang yang lebih senior dulu mengasah kesabaran mereka pada masa muda: dengan bersabar menanti penampilan film terfavorit di televisi dalam hitungan minggu, ataupun menyisihkan uang selama beberapa bulan untuk membelikan impian sepatu tersebut.
Mempelajari cara menahan diri dari kenikmatan sesaat memberikan pengaruh yang signifikan pada mindset seseorang. Apabila Anda sudah biasa bersabar dan mengapresiasi perjalanan, maka sebagian besar pilihan dalam hidup akan menjadi lebih matang. Di sisi lain, jika selalu mencari hal-hal yang instant, mungkin kita cenderung cepat merasa jenuh dan bertindak tanpa berpikir panjang.
Setiap era memiliki tantangannya sendiri, namun masih sangat relevan untuk memahami bahwa ada banyak kekayaan dari masa lalu yang dapat kita manfaatkan di hari ini. Sejumlah kemampuan hidup yang mungkin terkesan usang ternyata bisa menjadi modal menarik dalam menghadapi lingkungan yang selalu berkembang.
***
Silahkan berkomentar biar rame :D