Hongaria Ancam Tinggalkan ICC Gara-gara Tolak Perintah Tangkap Netanyahu

tisubodas
0

BUDAPEST, Pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2025, pihak berwenang di Hungaria menyatakan niat negara untuk meninggalkan anggota Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Pengumuman ini tepat saat Kunjungan Resmi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Budapest.

Putusan tersebut muncul usai ICC mengeluarkan perintah penangkapan untuk Netanyahu berkaitan dengan tuduhan pelaku kejahatan perang di Gaza.

Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, yang sebelumnya telah mengundang Netanyahu bulan November kemarin, menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan melaksanakan surat perintah penahanan itu walaupun negaranya merupakan bagian dari ICC.

Orban menganggap bahwa putusan ICC merupakan campur tangan dalam konflik aktif dengan motif politis.

Pada saat bersamaan, Israel, yang bukan merupakan bagian dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), merespons surat perintah penahanannya dengan kritikan tajam.

Di sisi lain, negara-negara di Eropa memiliki pendekatan yang lebih berhati-hati, dengan sejumlah negara seperti Irlandia dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan menahan Netanyahu bila dia berkunjung ke daerah mereka.

Kedekatan hubungan politik diantara kedua negara tersebut terlihat melalui dukungan Orban kepada Netanyahu serta niatnya untuk mundur dari pengadilan ICC.

Singkat cerita, Kepala Staf Orba Hungary, Gergely Gulyas, mempublikasi lewat Facebook pribadinya tentang keputusan negara mereka untuk mundur dari ICC dan menyampaikannya pada masyarakat umum.

Gulyas menyebutkan bahwa pemerintahan Hongaria bakal memulai langkah-langkah untuk meninggalkan ICC sejalan dengan aturan hukum konstitusi serta international yang sedang dijalankan.

Proses itu diharapkan akan berjalan dengan efisien satu tahun sejak surat resmi dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB.

Sebagaimana diketahui, ICC yang didirikan tahun 2002 dengan tujuan mencoba orang-orang terkait kejahatan perang, pelanggaran hak asasi manusia, serta genosida, bergantung pada bantuan dari negara-negara anggotanya agar dapat melaksanakan surat perintah penahanan tersebut.

Meskipun demikian, Hungary menyatakan bahwa mereka tidak terkewalankan oleh putusan ICC berdasarkan alasan-alasan konstitusional dan sudah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pengadilan itu cukup lama.

Sebelumnya, hanya ada dua negara yang sudah mengundurkan diri dari ICC, yakni Burundi dan Filipina.

Hongaria telah memutuskan untuk meninggalkan ICC sehingga kini menjadi satu-satunya negara di Unie Eropa yang bukan bagian dari organisasi internasional itu lagi.

Respons ICC

Pengelola ICC meratifikasi penarikan Hungary dari anggota mahkamah internasional itu dengan rasa tidak setuju.

"Ketika suatu negara menarik diri dari Statuta Roma (perjanjian yang membentuk ICC), hal itu akan mengaburkan upaya bersama kita untuk menegakkan keadilan dan melemahkan tekad kita untuk melawan impunitas," kata ICC.

"Persatuan kita diperlukan untuk mencapai keadilan," tambahnya.

Selanjutnya, ICC menyebutkan bahwa organisasi tersebut cukup terbuka menerima masukan dari para anggotanya yang berupa kritikan.

"Setiap anggota pengadilan berhak mengemukakan kekhawatirannya di depan Majelis," katanya.

Posting Komentar

0 Komentar

Silahkan berkomentar biar rame :D

Posting Komentar (0)
To Top