Pertumbuhan 30%! Pupuk Indonesia Distribusikan 1,7 Juta Ton Pupuk Bersubsidi di Kuarter I-2025

tisubodas
0

.CO.ID - JAKARTA . PT Pupuk Indonesia (Persero) mengalami pertambahan yang cukup besar dalam distribusi pupuk bersubsidi di triwulan I-2025.

Sampai bulan Maret 2025, jumlah pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh perusahaan mencapai 1,7 juta ton, naik lebih dari 30 persen jika dibandingkan dengan periode setara di tahun sebelumnya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa kenaikannya disokong oleh kebijakan percepatan pendistribusian pupuk bersubsidi yang diterapkan pemerintah dan juga penggunaan teknologi digital lewat platform i-Pubers.

"Dengan menggunakan sistem ini, para petani bisa menukarkan pupuk dengan hanya mengunakan KTP saja, serta pendistribusian tersebut dapat diawasi secara langsung hingga ke gerai," katanya pada pernyataan pers Kamis (3/4).

PT Pupuk Indonesia, perusahaan yang telah mencapai 13 tahun usianya, terus menegaskan komitmennya untuk meningkatkan ketahanan makanan lokal melalui penyediaan pupuk kepada para pertanian.

Sebagai sebuah BUMN, perusahaan ini sudah menyatukan seluruh proses suplai pupuk mulai dari pembuatan sampai pendistribusian dengan fokus pada peningkatan efisiensi, penggunaan teknologi modern, serta kreativitas baru.

Dalam hal produksi, Pupuk Indonesia sudah memperbesar kemampuan dan mengurangi pemakaian bahan mentah pupuk dengan menjalankan sejumlah pabrik kunci.

Beberapa di antaranya termasuk Pabrik Amonia Urea II Petrokimia Gresik dan Pabrik Pupuk Kaltim V yang dibangun pada tahun 2015, Pabrik NPK PIM yang rampung pada 2023, serta Phonska V Petrokimia Gresik direncanakan selesai pada 2024. Tambahan lagi, penghematan energi senantiasa dilakukan dengan memodernisasi fasilitas produksi di beberapa cabang perusahaan.

Di samping urusan pembuatan dan pendistribusian pupuk, PT Pupuk Indonesia juga mengutamakan peningkatan kemampuan para petani lewat Program MAKMUR.

Inisiatif ini menawarkan model agribisnis yang menyelurintegrasikan bimbingan mendalam, penyediaan perangkat pertanian berkualitas tinggi, serta meningkatkan kemudahan dalam hal finansial. Sampai dengan triwulan I tahun 2025, program tersebut sudah merambah area sebesar 151.000 hektare dan berpartisipasi aktif bersama 128.000 nelayan dari seluruh wilayah Indonesia.

"Kami yakin bahwa kekuatan pangan tak cuma bertumpu pada kelimpahan pestisida, tapi juga bimbingan, teknologi, serta kerja sama bersama. Karenanya, kami selalu mendukung Program MAKMUR untuk menciptakan lingkungan pertanian yang lestari," jelas Rahmad.

Beberapa tindakan penting tambahan juga meningkatkan posisi Pupuk Indonesia dalam mengubah sektor pupuk dan petrokimia di tanah air.

Antara lain, penataan ulang pabrik amonium nitrat yang menjadi elemen utama dalam proses hilirisasi dan juga peluncuran proyek amonia hijau hibrida pertama di dunia, yang merupakan titik penting pada masa transisi menuju energi terbarukan secara global.

Rahmad menggarisbawahi bahwa Pupuk Indonesia akan tetap mendorong inovasi serta bekerja sama dengan semua pihak yang terlibat guna membantu mencapai kemandirian beras nasional.

"Kami bersedia meningkatkan kerjasama saling melengkapi dengan beragam pihak dan tetap menyesuaikan diri untuk menyediakan keamanan pangan yang lestari di Indonesia," demikian penutupannya.

Posting Komentar

0 Komentar

Silahkan berkomentar biar rame :D

Posting Komentar (0)
To Top