Apa Saja Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Bawang Putih? Ini Dia 7 Pilihan Terbaiknya!

tisubodas
0

- Bawang putih adalah zat memasak yang sering kali dipergunakan di berbagai hidangan Indonesia.

Di samping berfungsi sebagai penyedap makanan, bawang putih ternyata mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan serta telah digunakan sebagai obat selama bertahun-tahun.

Meski sudah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun lalu, ramuan ini juga cukup ternama di Mesir purba tidak hanya sebagai bahan makanan tetapi juga memiliki peranan dalam aspek kesehatan serta pengobatan mereka.

Berikut ini merupakan sejumlah penyakit yang dapat dicegah ataupun ditangani melalui konsumsi bawang putih:

1. Infeksi bakteri

Bawang putih kaya akan allicin, zat ini berfungsi seperti antibiotik, oleh karena itu bisa jadi berguna untuk menumbangkan organisme yang resisten terhadap obat-obatan jenis tersebut.

Dilansir dari laman Medical News Today ,Mengonsumsi bawang putih bisa membantu melindungi diri dari organisme tersebut serta mendukung pengendalian infeksi bakteria.

Bicarakan dengan dokter apabila Anda mencurigai adanya infeksi bakteri, serta tanyakan kepada mereka tentang kemungkinan keuntungan menggunakan bawang putih untuk membantu proses penyembuhan infeksi tersebut.

2. Kolesterol tinggi

Bawang putih dikenal bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol total serta kolesterol jahat yaitu LDL.

Hal ini bisa menolong Anda dalam pengaturan kadar kolesterol, yang selanjutnya bisa mendukung peningkatan kondisi jantung.

3. Kerusakan hati disebabkan oleh etanol

Bawang putih mempunyai kualitas hepatoprotektif, yaitu bawang putih mampu mendukung perlindungan liver terhadap cedera.

Khususnya, bawang putih bisa memberikan perlindungan terhadap kerusakan hati yang disebabkan oleh etanol, zat yang ditemukan di minuman beralkohol.

Bawang putih bisa menurunkan resiko terkena penyakit liver karena minum alkohol, walaupun masih dibutuhkan penelitian lebih jauh lagi.

4. Masalah jantung

Menurut British Heart Foundation , ekstrak serta serbuk bawang putih bisa mendukung penurunan tekanan darah, manfaat ini pun berpengaruh positif pada kondisi kardiovaskular.

Bawang putih kaya akan vitamin C dan B6, mangan serta selenium. Terdapat juga senyawa kimia bernama allicin, jenis dari antioksidan, yang diyakini menjadi pemicu manfaat positif bawang putih tersebut.

Walau sejumlah studi mengindikasikan bahwa memakan bawang putih dapat merendahkan tekanan darah, tetapi dibutuhkan riset tambahan terkait dampak positifnya pada kardiovaskular.

5. Permasalahan kekebalan tubuh

Dilansir dari (27/10/2024) Air hasil perebusan bawang putih bisa memberikan manfaat dalam memperkuat daya tahan tubuh.

Keuntungannya didapatkan dari komponen zat-zatzat tersebut. allicin Yang memiliki kualitas antijamur, antibakteri, serta sifat antioksidan-nya bisa membantu menangkal radikalan.

Bukan cuma bertugas untuk membela diri terhadap bakteri serta ancaman berbahaya lainnya, zat allicin ini pun bisa merawat sistem pertahanan tubuh supaya tetap tangguh.

6. Risiko kanker

Bawang putih mempunyai kecenderungan melawan kanker serta menghambat pertumbuhan sel kanker yang bisa membantu menurunkan kemungkinan terkena beberapa tipe kanker.

Berdasarkan beberapa studi, orang yang meminum teh dari bawang putih bisa berpotensi mengurangi peluang terkena kanker pada lambung dan payudara.

Para peneliti pada tahun 2018 di jurnal Nutrients mengungkapkan bahwa penggunaan suplemen dari ekstrak bawang putih yang dibuat sendiri dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker secara umum. in vitro maupun in vivo .

7. Pilek

Meminum air hasil rebusan bawang putih secara teratur bisa membantu dalam menanganinya pilek, batuk, infeksi sinus, demam, hidung tersumbat, ataupun sakit tenggorokan.

Keuntungan itu datang dari kemampuan bawang putih untuk mengurangi peradangan. Karena alasan ini, bawang putih dipercaya memiliki manfaat positif bagi orang dengan kondisi asma.

Studi tahun 2016 dalam The Journal of Nutrition Menunjukkan bahwa individu yang mengkonsumsi bawang putih saat musim flu dan pilek cenderung memiliki gejala yang lebih ringan.

Meskipun begitu, tetap dibutuhkan lebih banyak penyelidikan lagi.

Posting Komentar

0 Komentar

Silahkan berkomentar biar rame :D

Posting Komentar (0)
To Top